Senin, 12 November 2012

TUGAS 2 / BAHASA INDONESIA 1

2. Berikan contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi !

Jawab : 
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud dan tujuan kepada orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Gorys Keraf dan Abdul Chaer : Bahasa adalah suatu sistem lambang berupa bunyi, bersifat abitrer, digunakan oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerjasama, berkomunikas dan untuk mengidentifikasikan diri. Tujuan dan fungsi pembelajaran bahasa sebagai alat komunikasi merupakan salah satu alat penting untuk mencapai tujuan berkomunikasi. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi diantaranya : •Bahasa merupakan ekspresi diri. •Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami. •Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita,dll. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf). Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Didalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Jadi tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).

Contohnya : Mampu menggungkapkan gambaran,maksud,gagasan,dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada dan pikiran kita. Misalnya seperti seorang penulis buku, mereka akan menuangkan segala seseuatu yang mereka pikirkan ke dalam sebuah tulisan tanpa memikirkan sipembaca, mereka hanya berfokus pada keinginan mereka sendiri. Atau mungkin bisa saja seperti penderita tunarungu mereka bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat yang mereka mengerti, sehingga kita bisa berkomunikasi dengan mereka.

Sabtu, 10 November 2012

( No.10 ) 10 TULISAN BAHASA INDONESIA 1



Bersepeda Olahraga Paling Sehat?


Bersepeda bisa memberikan manfaat kesehatan jika pola makan tepat.
Olahraga sepeda menjadi pilihan populer banyak kalangan di negara maju dan berkembang. Tetapi sebenarnya seberapa bagus olahraga sepeda bagi kesehatan, terutama kalau anda sudah lama tidak berolahraga? Apakah renang atau gimnastik dengan keragaman fasilitasnya menjadi alternatif yang lebih baik?
Kalau menghitung jumlah kalori yang terbakar, olahraga sepeda sebenarnya bukanlah pilihan yang cukup ideal.
"Kalau membandingkan lari dan bersepeda dengan intensitas yang sama-sama tinggi, lari membakar lebih banyak kalori karena Anda harus memindahkan massa tubuh Anda secara terus menerus. Namun ini seperti membandingkan apel dan jeruk," kata Profesor Jamie Timmons dari Universitas Loughborough di Inggris.
Hanya membandingkan jumlah kalori yang dibakar untuk menentukan jenis olahraga yang Anda pilih tetapi mengabaikan konsekuensi olahraga tersebut bagi tubuh secara keseluruhan, tentu bukan pilihan bijak, terutama ketika Anda baru mulai lagi berolahraga.


Beban sendi
Lari mungkin lebih baik untuk terus menerus menggerakkan massa tubuh. Tetapi dengan itu semua sendi di tubuh juga terus menerus akan menerima beban hentakan.
Prof Timmons mengatakan itulah sebabnya bersepeda, sebagai olahraga low impact--hentakan rendah--menjadi pilihan tepat untuk mereka yang baru berolahraga kembali.
Sekitar 70% berat tubuh disalurkan ke sadel dan stang sepeda ketimbang pergelangan kaki. Dan semakin berat tubuh Anda, semakin berat juga sendi Anda menerima hentakan.
"Anda bisa melakukan olahraga sepeda yang intens dan menghindari cedera, karena tubuh Anda tidak menghentak ke bawah," kata Prof Timmons.
Dr Simon Kemp, dari Fakultas Olahraga dan Obat-obatan di Inggris, adalah penggemar sepeda dan mampu melakukan perjalanan panjang hingga 150 kilometer tanpa masalah.
Ia mengatakan bahwa salah satu keunggulan bersepeda adalah memberi kesempatan perbaikan teknik tanpa banyak upaya. Berbeda misalnya dengan renang yang menuntut perbaikan teknik untuk bisa maksimal.
"Anda bisa pulang pergi bersepeda ke tempat kerja dengan mudah. Itu intensitasnya cukup rendah hanya menggunakan sekitar 60% detak jantung."
Tentu saja segala macam bentuk olahraga membantu meningkatkan kesehatan. Tetapi penelitian membuktikan bersepeda bisa dikatakan paling baik.
Sebuah penelitian selama 15 tahun terhadap 30.640 orang yang tinggal di Kopenhagen menunjukkan bahwa mereka yang tidak bersepeda, 39% mempunyai kemungkinan meninggal lebih cepat.
Dr Kemp mengatakan, "Ada bukti tak terbantahkan bahwa mereka dengan kondisi badan yang tidak fit mempunyai risiko kematian yang disebabkan penyakit cardiovascular yang lebih tinggi."

Jumlah sperma menurun
Bersepeda merupakan bentuk olahraga yang paling gampang masuk dalam aktivitas keseharian. Berbeda dengan renang misalnya, yang mengharuskan kita pergi ke kolam renang, atau kalau berduit ya membangun kolam renang. Mereka yang suka angkat bebas harus ke gim. Tetapi bersepeda ke tempat kerja bisa dengan mudah masuk dalam kegiatan keseharian. Namun begitu, bersepeda bukannya tanpa risiko. Dr Kemp menunjukkan bahwa risiko itu akan dialami terutama menimpa para atlet.
Terlalu banyak bersepeda bisa membuat wilayah kelamin kehilangan sensitifitas sensasinya. Juga muncul dugaan jumlah sperma yang menurun di kalangan pembalap pria.
Ancaman lain tentu saja kecelakaan. Di negara maju seperti Inggris, dikenal istilah puncak kembar dengan kecelakaan fatal mencapai titik tertinggi di pagi hari ataupun saat jam pulang kantor.
Namun secara keseluruhan menurut Dr Kemp, keuntungan kesehatan bersepeda jauh lebih tinggi dari risiko yang dihadapi.
Hanya saja Prof Timmon memperingatkan, "Anda mungkin kelihatan lucu mengenakan pakaian bersepeda." Maklum pakaian bersepeda biasanya berwarna mencolok dan menyala serta super ketat.

Sumber : BBC Indonesia

( No.9 ) 10 TULISAN BAHASA INDONESIA 1



Perumahan di Pundak Generasi Muda

Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang bersinggungan dengan arsitektur. Sehingga ilmu arsitektur turut bertanggung jawab terhadap masyarakat luas dalam menyediakan hunian yang sehat dan nyaman. Namun, jika kita melihat realita perumahan Indonesia maka data yang ada mampu memberikan beberapa kesimpulan.
Berdasarkan data tersebut, Indonesia kekurangan rumah sebesar 5.8 juta unit, dengan pertumbuhan kebutuhan akan rumah baru mencapai 800.000/tahun. Hal ini disebabkan karena  pertumbuhan penduduk. Sementara bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang menempati kawasan kumuh seluas 54.000 hektar di seluruh Indonesia, terdapat 13 juta unit rumah tidak layak huni. Diperkirakan hingga tahun 2020 rata–rata kebutuhan rumah pertahun mencapai 1,2 juta unit.
Terlihat tingginya angka permintaan, dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama. Kenapa hal ini bisa terjadi? Selain dikarenakan karena tingkat pertumbuhan, bisa juga disebabkan oleh dua hal: pertama, rendahnya tingkat pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak dan terjangkau; Kedua, Menurunnya kualitas lingkungan permukiman. Sesungguhnya pemerintah telah mencanangkan Rencana Strategis Pembangunan Perumahan periode 2004-2009, akan tetapi mungkin target yang dicapai masih jauh dari harapan yang diinginkan oleh masyarakat. Sehingga tingkat kepuasan masyarakat terhadap pengadaan pemukiman masih rendah.
Jakarta sebagai ibukota Negara terkadang  menjadi panutan bagi kota – kota lain dalam memperbaiki diri. Sehingga Jakarta sepatutnya menjadi contoh yang baik bagi kota lain di Indonesia. Sebagai contoh, konsep jalur bus di Jakarta diadopsi oleh  Yogyakarta, Manado dan banyak kota lainnya dalam upaya memperbaiki sistem transportasi umum mereka.
Akan tetapi pada realitanya, tetap saja ada kekurangan yang dimiliki oleh Jakarta. Keberpihakan pada kalangan atas jelas tampak pada tumbuhnya apartemen – apartemen yang diperuntukan bagi kalangan tersebut.  Pembangunan hunian bagi kalangan atas per tahun mencapai 6000 unit, ini dianggap sudah lebih dari cukup. Sedangkan pembangunan hunian untuk kalangan menengah per tahun mencapai 12.000 unit yang pada realita pemenuhan kebutuhan unit hunian untuk golongan masyarakat ini bisa dibilang 0 %. Itu belum termasuk kebutuhan hunian bagi masyarakat bawah yang mencapai 181.000 unit yang 21.000 unitnya merupakan kawasan kumuh berat. Suatu ketimpangan terjadi apabila kontrol pemerintah kurang ditambah anggaran minim.
Ketimpangan ini juga dapat dilihat dari laju pertumbuhan penduduk di Jakarta. Pertumbuhan penduduk di Jakarta pada rentang 1990 – 2000 hanya 0,16 % pertahun,  pertumbuhan penduduk  Jakarta Selatan -0,67%(minus), Jakarta Timur 1,33%, Jakarta Pusat -2,01% (minus), Jakarta Barat 0,49%, dan Jakarta Utara 0,52%. Akan tetapi pertumbuhan penduduk di kota satelit Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi mencapai 4% pertahun, gejala pertumbuhan yang negatif ini bisa kita saksikan adanya perubahan fungsi perumahan yang terus berganti menjadi kawasan komersial. Ada keberpihakan Jakarta kepada kepentingan ekonomi dibandingkan pada pemenuhan kepada masyarakat berupa perumahan. Ini menyebabkan penduduk Jakarta berekspansi keluar jakarta, akan tetapi tetap berkomuter karena mereka bekerja di Jakarta..
Berbanding terbalik dengan pemenuhan kebutuhan perumahan di Jakarta, jusru Jakarta semakin dipenuhi oleh pusat perbelanjaaanya. Setidaknya ada 130 pusat perbelanjaan atau mall tersebar di seluruh penjutu.. Keberadaan mall di Jakarta riskan karena jarak yang relatif dekat antar mall dan kemungkinan akan ada yang bangkrut karena persaingan. Namun diperkirakan beberapa tahun ke depan 2000 mall regional yang ada di seluruh dunia akan tutup atau berubah fungsi. Memang kini seakan-akan ekonomi Jakarta nampak kokoh dan bergairah dengan keberadaan mall sebagai penguasa lahan, tapi bukannya tak mungkin beberapa tahun lagi mall ada mall yang tutup dan berubah fungsi. Jika hal itu terjadi, maka mall dapat dimanfaatkan sebagai perumahan bagi masyarakat di Jakarta dengan merevitalisasinya.
Jika memang kebutuhan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah demikian mendesak, ada banyak yang bisa kita pelajari dari masa lalu dan luar negeri tentang kepedulian terhadap pemenuhan perumahan bagi mereka. Beberapa contoh: sand bag house karya MMA architecs di CapeTown, Afrika Selatan. Rumah ini menggunakan karung pasir sebagai dinding bangunannya dengan budget sekitar $ 8600.  Lalu ada Space Block Hanoi Model, sebuah proyek rumah percobaan yang dikerjakan oleh Kazuhiro Kojima + Kojima Lab., Tokyo University of Science dan Magaribuchi Lab dari University of Tokyo: sebuah proyek revitalisasi perumahan kumuh. Dari dalam negeri,  ada Pemukiman Kali Cho-de di Yogyakarta oleh Romo Mangunwijaya.
Lalu apa yang bisa dilakukan kita sebagai generasi muda? Kita adalah penggerak perubahan di masa yang datang, sudah tentu memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini sampai tuntas. Kita saat ini berada dalam proses perubahan dan memiliki kewajiban untuk memecahkan masalah dengan solusi tepat guna di masa depan. Sekarang mungkin kita hanya bisa mengikuti dan sedikit bereksistensi pada proses perubahan saat ini. Tapi 10-20 tahun lagi dengan modal ilmu, pengalaman, pelajaran dari masa lalu dan proses regenerasi yang terjadi, kita harus siap untuk mengambil keputusan terbaik demi perkembangan arsitektur, umumnya, dan masalah pemukiman di Indonesia, khususnya.
Memanh perubahan bisa terjadi kalau kita mengalami bencana, dengan bencana kita belajar untuk saling menjaga dan memikirkan satu sama lain. Tapi saya juga percaya, jika ada political will yang baik, maka kita bisa berubah: memikirkan orang lain, terutama kalangan bawah yang selalu menjadi “keset”.  Walaupun kemungkinan itu kecil tapi tetap ada. Paling tidak, saya percaya dan optimis? Bagaimana dengan Anda? Mungkin anda bisa mulai menyalurkan optimisme anda dengan mengikuti Sayembara Tanpa Hadiah.

Sumber : http://rujak.org/2009/09/perumahan-di-pundak-generasi-muda/

( No.8 ) 10 TULISAN BAHASA INDONESIA 1



Ingin Tahu Bagaimana Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Psikologis?


Saat ini teknologi informasi sudah menjadi konsumsi masyarakat luas tanpa memandang strata atau status sosial. Penggunaan teknologi komunikasi dan informasi seperti handphone, internet, televisi dan lainnya semakin pesat merambah ke setiap penjuru. Pesatnya perkembangan teknologi informasi jelas sangat berpengaruh terhadap cara pandang serta gaya hidup masyarakat luas, sehingga banyak sekali pengaruh yang ditimbulkannya baik itu pengaruh yang bersifat positif maupun bersifat negatif.
Teknologi informasi disusun oleh tiga matra utama teknologi yaitu teknologi komputer yang menjadi pendorong perkembangan teknologi informasi. Kemudian teknologi informasi yang memiliki peran sebagai inti dari sebuah proses penyebaran informasi. Selanjutnya adalah konten informasi yang menjadi faktor pendorong utama dalam pengimplementasian teknologi informasi.
Salah satu bukti hasil dari perkembangan teknologi informasi adalah adanya internet yang kini sudah banyak digunakan oleh masyarakat. Mengakses internet bisa dilakukan dengan mudah, hanya berbekal sebuah handphone saja, kita sudah bisa mengakses internet. Informasi yang diinginkan pun bisa didapat dengan cepat baik informasi yang baru saja terjadi atau yang telah terjadi, baik itu di dalam negeri maupun di luar negeri. Pengaruh dari perkembangan teknologi informasi memang sangat luar biasa dalam kehidupan sehari-hari. Ada banyak sekali keuntungan yang didapat dari hasil perkembangan teknologi informasi ini, namun tidak sedikit yang mengalami kerugian baik itu disadari maupun tidak, salah satunya terhadap psikologis kita.
Mungkin banyak orang tidak menyadari bahwa perkembangan teknologi informasi berpengaruh terhadap meningkatnya individual space, hal ini terbukti orang lebih senang berkutat dengan internet daripada bersosialisasi di dunia nyata, tanpa disadari social space yang ada pada dirinya mulai menurun dengan individual space tersebut. Kemudian meningkatnya kecemasan sosial, di mana hal ini bisa terjadi karena teknologi yang canggih maka sebuah informasi akan tersebar luas secara cepat. Misalnya dengan adanya berita mengenai kebrutalan sekelompok geng motor di suatu daerah yang mengakibatkan korban jiwa, hal ini akan menimbulkan kepanikan tersendiri bagi masyarakat ketika melihat segerombolan motor dan akan merasa keselamatan dirinya terancam.
Perkembangan teknologi informasi terhadap psikologis selanjutnya adalah meningkatnya kebutuhan komersial masyarakat, tidak bisa dipungkiri bahwa media komunikasi yang hi-tech akan mempengaruhi minat masyarakat, sehingga sifat konsumerismenya akan dimanfaatkan oleh sejumlah perusahaan jasa komunikasi. Jika hasil perkembangan teknologi informasi ini disalahgunakan, maka akan berdampak pada menurunnya kreativitas seseorang karena menganggap teknologi sebagai alat bantu yang sangat efisien sehingga segala sesuatu bisa dikerjakan secara instan.
Itulah beberapa pengaruh dari perkembangan teknologi informasi terhadap psikologis saat ini. Kini, sudah saatnya perkembangan teknologi informasi disikapi dengan bijak, karena hal ini akan memudahkan kita dalam mendapatkan atau bertukar informasi. [RF]

Sumber : http://portal.paseban.com/article/8544/perkembangan-teknologi-informasi

( No.7 ) 10 TULISAN BAHASA INDONESIA 1



Otonomi Daerah For Better Economic

Tujuan atau muara bangsa kita memilih konsep desentralisasi adalah untuk lebih mempercepat tercapainya kesejahteraan masyarakat. Memang, persoalan otonomi daerah dapat dikatakan cukup kompleks dan banyak dimensi, karena tidak hanya menyangkut persoalan hukum dan pemerintahan saja, tetapi juga terkait aspek ekonomi, sosial, politik, budaya, hankam, dan bidang lainnya. Saat ini, tantangan implementasi otonomi daerah cukup menantang. Ke depan, fokus penyelenggaraan otonomi tidak hanya menekankan pada prinsip-prinsip demokrasi, peningkatan peran serta masyarakat, tetapi juga menciptakan pemerataan keadilan dan kesejahteraan. Apakah implementasi otonomi daerah saat ini sudah lebih fokus untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat? Berikut petikan wawancara singkat dengan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Djohermansyah Djohan.
Sejauh mana perjalanan otonomi daerah saat ini ?
Dengan otonomi daerah, kita ingin kesejahteraan rakyat lebih cepat tercipta dan juga untuk penguatan demokrasi lokal. Demokrasi lokal yang baik otomatis menghasilkan demokrasi nasional yang juga baik. Namun, dalam satu dasawarsa terakhir ini perjalanan otonomi daerah baru ‘sibuk’ pada penguatan demokrasi lokal, itupun masih dalam tahap konsolidasi dan penataan.
Bagaimana dengan kesejahteraan masyarakat di daerah?
Selain agar bisa memberikan pelayanan publik yang baik, mempunyai program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, tujuan otonomi adalah agar kehidupan ekonomi masyarakat daerah lebih baik (otonomi daerah for better economic). Dengan kewenangan otonomi yang diberikan pusat kepada daerah, idealnya daerah mampu menciptakan lapangan pekerjaan lebih banyak (pro-job), mengeluarkan masyarakat dari kemisikinan (pro-poor), dan daerahnya punya pertumbuhan ekonomi yang baik (pro-growth). Saat ini, daerah-daerah sudah mulai menggeliat menuju ke sana dengan menciptakan berbagai inovasi, misalnya mengeluarkan berbagai kebijakan yang ramah investasi, pelayanan terpadu satu pintu, pendidikan dan kesehatan gratis, serta inovasi lain. Memang semuanya tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi otonomi daerah kita sedang bergerak ke sana.
Dalam sistem otonomi ini, idealnya kepala daerah itu seperti apa?
Kepala daerah yang mampu memecahkan masalah yang dihadapi masyarakatnya. Kepala daerah yang masyarakatnya masih banyak berada di garis kemiskinan harus punya program-program pengentasan kemiskinan yang komprehensif dan mampu mengimplementasikannya dengan baik. Masyarakat di perbatasan, yang punya hambatan infrastrukur, kepala daerahnya harus punya inovasi memecahkan hambatan infrastruktur daerahnya. Jadi kepala daerah yang membuat program sesuai kebutuhan daerahnya. Saat ini para kepala daerah sudah paham bahwa kalau mereka tidak melayani masyarakat dengan baik, masyarakat akan menghukum mereka dengan tidak memilihnya lagi. Sehingga memacu kepala daerah untuk bisa memecahkan masalah yang dihadapi masyarakatnya.
Bagaimana dengan penerapan good governance ?
Tata kelola pemerintahan yang baik itu adalah zero corruption. Korupsi itu awal bencana daerah. Karena membuat kinerja pemerintahan daerah menjadi buruk. Tata kelola keuangan yang baik itu, uang rakyat jatuh ke rakyat dalam program-program yang pro rakyat. Ini memang menjadi problem dalam desentralisasi. Tetapi, dengan perjalanan waktu dan pembimbingan mestinya hal itu bisa diatasi. Saat ini, kepala daerah sudah berpacu bagaimana mengelola daerah dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi. Satu lagi penghambat penerapan good governance adalah reformasi birokrasi di daerah yang belum berjalan mulus. Kalau mau menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik, birokrasinya harus direformasi terlebih dahulu. Mulai dari kelembagaan yang efisien, tidak perlu bentuk lembaga jika tidak ada urgensinya. Sekarang masih terdapat daerah yang organisasinya gemuk. Sehingga menyedot tenaga aparatur dan seenaknya mengangkat aparatur. Ke depan kalau kepala daerah merekrut pegawai seenaknya tanpa izin bisa kena pidana. Imbas dari birokrasi yang gemuk adalah APBD habis untuk belanja aparatur ketimbang untuk pembangunan/belanja publik. Idealnya itu (anggaran) 80% untuk pembangunan dan 20% belanja aparatur.
Secara umum bagaimana evaluasi otonomi daerah selama ini?
Otonomi daerah sudah bergerak ke arah yang benar. Baik  dari segi tata kelola pemerintahan maupun pelayanan publik. Daerah-daerah sudah mulai menuju ke sana. Memang belum menyeluruh di seluruh daerah, tetapi sudah dimulai dan cukup menjanjikan serta memberi harapan.
Sumber : http://www.ditjen-otda.depdagri.go.id/index.php/edisi-ii/212-otonomi-daerah-for-better-economic